Menggapai Kesuksesan dengan Menjadi BrokerRabu, 18 Juni 2014 10:35 wib
Judul Buku: Brokerpreneurship
Penulis: Agus Pranoto Susilo
Penerbit: Flashbooks
Cetakan Pertama: Januari 2014
Tebal: 188 halaman
ISBN: 978-602-255-450-9
Dunia kewirausahaan kini sedang menggeliat. Banyak pengusaha muda yang bermunculan bak jamur di musim hujan. Tak sedikit dari mereka yang kemudian menggapai kesuksesan. Tapi, tak sedikit juga yang mengalami kegagalan. Kini, perlahan tapi pasti, masyarakat mulai menyadari bahwa berwirausaha, bisnis atau apalah namanya, merupakan salah satu pilihan yang menjanjikan bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Tetapi, akan menjadi masalah tersendiri bagi mereka yang belum pernah terjun ke dunia bisnis dan terkendala dengan modal. Demikian juga dengan mereka yang bekerja penuh sebagai karyawan atau pegawai, yang terkendala masalah waktu.
Jika Anda termasuk ke dalam golongan orang-orang yang memiliki kendala tersebut, sementara Anda ingin berbisnis, tidak perlu khawatir. Ada satu bisnis yang tidak membutuhkan banyak modal dan tidak menghabiskan waktu, yakni menjadi seorang brokerpreneur. Apa itu brokerpreneur? Anda akan menemukan jawabannya di dalam buku berjudul Brokerpreneurship karya Agus Pranoto Susilo ini. Tidak hanya menjelaskan apa itu brokerprenuer, penulis juga memberikan strategi dan taktik jitu untuk menggapai kesuksesan dengan menjadi brokerpreneurship.
Istilah brokerpreneur memang masih asing di telinga kita. Tetapi, yang pasti, posisi broker sebenarnya sama dengan makelar. (hal. 14). Makelar adalah penengah antara penjual dan pembeli untuk memudahkan terlaksananya kegiatan jual beli. Dengan demikian, bisa dibilang bahwa broker adalah istilah keren dari makelar. Selama ini, ketika mendengar kata makelar, pasti yang muncul pertama di benak kita adalah jelek. Hal tersebut karena ulang oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang telah membuat citra makelar menjadi negatif. Padahal tidak semua makelar itu buruk.
Pada prinsipnya, cara kerja broker adalah sebagai perantara, mediator, serta fasilitator. Sebagai seorang perantara, broker menjembatani atau menjadi mediator dan fasilitator bagi bertemunya penjual dan pembeli atau kedua-duanya dalam satu transaksi yang saling membutuhkan. (hal 19). Dengan demikian, setidaknya ada tiga tugas utama seorang broker, yakni mengidentifikasi dan melokalisasi sumber-sumber kemasyarakatan yang tepat, menghubungkan konsumen atau klien dengan sumber yang secara konsisten dan mengevaluasi efektivitas sumber dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan klien. (hal 28).
Selain menjabarkan secara gamblang definisi, prinsip dan cara kerja seorang broker, penulis juga mengungkapkan keunggulan-keunggulan profesi seorang broker daripada profesi yang lain. Keunggulan-keunggulan tersebut di antaranya adalah relatif tidak memerlukan modal, tidak terikat waktu, tidak harus mempunyai tempat usaha, penghasilan relatif tinggi dan banyak relasi. (hal 45-54). Tidak hanya itu, penulis juga memberikan pengetahuan tentang bekal-bekal utama untuk menjadi seorang brokerpreneur, yang tak lain adalah siap mental, memilih area bisnis dan menguasai produk, membangun jaringan luas serta masih banyak yang lainnya. (hal 55-69)
Dalam buku ini, juga diungkapkan bagaimana strategi seorang broker dalam penjualan. Selain itu, buku setebal 188 halaman ini juga memberikan jenis-jenis pilihan bidang garapan seorang broker. Properti, saham, forex, asuransi, penjualan barang-barang bekas adalah contoh bidang garapan seorang broker yang diungkap dalam buku ini. Tidak hanya mengungkap saja, penulis juga melengkapinya dengan strategi jitu untuk meraih kesuksesan dengan menjadi broker di masing-masing bidang garapan.
Tentu, dengan segala kekurangannya, buku ini layak dibaca oleh semua orang, terutama kaum muda, agar memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja dan berwirausaha. Selamat membaca, Sobat.
Nur Rokhim
Pegiat literasi di Historical Islamic and Cultural Studies UIN Yogyakarta
Sumber Berita
No comments:
Post a Comment