Menumbuhkan Rasa Bangga Pada Santri
Menumbuhkan rasa bangga itu perlu untuk pendidikan. Kebanggaan sebagai santri Gontor dapat menumbuhkan self confident (percaya diri). Menumbuhkan perasaan bangga menjadi santri dapat diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan yang banyak dan berkualitas, sarana yang cukup, nyaman, dan megah, Kyai dan guru yang dapat menjadi figur dan idola, tamu-tamu besar, pejabat pemerintahan dan lain lain.
Mondok di Gontor menjadi kebanggaan santri bahkan orang tua, santri tersebut akan bercerita kepada teman-temannya tentang Gontor dan aktifitas- aktifitasnya, ia bangga karena bisa bahasa Arab dan Inggris, bisa ikut jambore, mendapat nilai tinggi. Tidak hanya itu ia bangga karena ikut membangun gedung-gedung yang megah, ikut menjadi panitia-panitia, menyambut tamu besar, bahkan ketika kyainya yang menjadi panutannya, masuk televisi dan lain-lain ia akan semakin bangga dan orang tuanya juga bangga. Hal ini sengaja diciptakan untuk pendidikan.
Kebanggaan pada Gontor ini bukan untuk menanamkan fanatisme sempit (ashabiah), tetapi agar menambah santri kerasan, mempunyai kepercayaan kepada Pondoknya sehingga mudah dibina dan dibentuk. Penguasaan pelajaran santri harus matang dnegan peningkatan pengajaran, muwajjah, muroja’ah dan lain-lain karena santri yang merasa mendapat kemajuan dan perkembangan akan semakin bangga dengan Pondoknya. Bahasa santri harus bagus dan ini perlu ditingkatkan, dengan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris yang baik, para santri semakin bangga dan senang di Pondok. Kegiatan diperbanyak, santri terlibat dalam banyak hal yang akan memperkaya wawasan dan pengalaman mereka. Maka Gontor untuk tingkat KMI-nya, sebenarnya telah menjadi lembaga pendidikan lanjutan menegah dan atas yang paling lengkap memberikan fasilitas pendidikan kepada santri, bukan dalam pengertian fasilitas fisik/sarana, tetapi fasilitas program pendidikan yang variatif dan lengkap mencakup seluruh aspek kehidupan di masyarakat.
Mondok di Gontor menjadi kebanggaan santri bahkan orang tua, santri tersebut akan bercerita kepada teman-temannya tentang Gontor dan aktifitas- aktifitasnya, ia bangga karena bisa bahasa Arab dan Inggris, bisa ikut jambore, mendapat nilai tinggi. Tidak hanya itu ia bangga karena ikut membangun gedung-gedung yang megah, ikut menjadi panitia-panitia, menyambut tamu besar, bahkan ketika kyainya yang menjadi panutannya, masuk televisi dan lain-lain ia akan semakin bangga dan orang tuanya juga bangga. Hal ini sengaja diciptakan untuk pendidikan.
Kebanggaan pada Gontor ini bukan untuk menanamkan fanatisme sempit (ashabiah), tetapi agar menambah santri kerasan, mempunyai kepercayaan kepada Pondoknya sehingga mudah dibina dan dibentuk. Penguasaan pelajaran santri harus matang dnegan peningkatan pengajaran, muwajjah, muroja’ah dan lain-lain karena santri yang merasa mendapat kemajuan dan perkembangan akan semakin bangga dengan Pondoknya. Bahasa santri harus bagus dan ini perlu ditingkatkan, dengan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris yang baik, para santri semakin bangga dan senang di Pondok. Kegiatan diperbanyak, santri terlibat dalam banyak hal yang akan memperkaya wawasan dan pengalaman mereka. Maka Gontor untuk tingkat KMI-nya, sebenarnya telah menjadi lembaga pendidikan lanjutan menegah dan atas yang paling lengkap memberikan fasilitas pendidikan kepada santri, bukan dalam pengertian fasilitas fisik/sarana, tetapi fasilitas program pendidikan yang variatif dan lengkap mencakup seluruh aspek kehidupan di masyarakat.
PKA Semarak dengan Berbagai Aktivitas
GONTOR—Pondok Modern Darussalam Gontor memasuki masa-masa Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PKA) sejak pembukaan Tahun Ajaran Baru, sebulan yang lalu. Kesibukan seakan tidak pernah berhenti menjelang Apel Tahunan yang akan diselenggarakan Ahad (24/10) mendatang di lapangan hijau Pondok Modern Darussalam Gontor. Puncaknya, PKA akan disemarakkan dengan pagelaran seni buah karya siswa kelas 5 dan 6 KMI berupa Drama Arena (DA) dan Panggung Gembira (PG) yang rencananya digelar seminggu kemudian setelah acara Apel Tahunan.
Sementara itu, saat ini kegiatan di Gontor disemarakkan dengan berbagai acara rentetan PKA. Di antaranya, Festival Lagu dan Pembacaan Puisi atau Song Festival and Poetry Reading, Kamis (14/10) lalu di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Kemudian dilanjutkan dengan Lomba Vocal Group antar Rayon se-Darussalam keesokan harinya, Jum’at (15/10). Tidak berhenti sampai di situ, siswa kelas 3 Intensif dan kelas 4 KMI kembali menggelar acara bertajuk Demonstrasi Bahasa yang memperkenalkan bahasa daerah se-Nusantara dari Sabang sampai Merauke, Ahad (17/10) kemarin.
Demikianlah, kegiatan dalam rangka menyemarakkan PKA akan terus berlanjut hingga malam puncak pagelaran seni Panggung Gembira.
Yudisium Siswa Akhir Tembus Target
Sebuah prestasi besar untuk tahun ini, alumni angkatan tahun 2010 mencapai tingkat tertinggi selama lima tahun terakhir. Total persen angka kategori mumtaz berhenti pada level 13,64 % dengan jumlah santri sebanyak 136 orang. Angka ini merupakan angka yang belum pernahtercipta sebelumnya dan melampaui target 110 santri mumtaz yang pernah di rencanakan sebelumnya. Ini merupakan angka mumtaztertinggi yang pernah ada.
Untuk tahun ini, jumlah Siswa akhir KMI adalah sebanyak 997 santri dan juga merupakan angka tertinggi sejak setengah dasawarsa terakhir. Banyaknya santri yang ada adalah dikerenakan banyaknya pondok-pondok cabang yang telah siap menampung santri dan tentunya juga dengan fasilitas yang semakin ditingkatkan. Mengenai fakor yang mempengaruhi angka mumtaz unutk tahun ini adalah ruhul mudarris yang dimiliki oleh setiap pembimbing. Acara Yudisium yang diadakan tepat pukul 07.00 WIB di buka lansung oleh Direktur KMI, KH. Masyhudi Sobari, Sabtu (21/8).
Acara yudisium yang dihadiri oleh wali santri, wali kelas enam, pimpinan pondok dan juga guru-guru senior tersebut diadakan setelah acara khataman Siswa Akhir KMI. Hasbie Felayabi dan Wiprasworo Jihwamuni, merupakan dua santri panggilan pertama nomor urut satu dan dua yang disusul dengan 134 nama lain yang termasuk dalam kategori mumtaz. Adapun untuk kategori jayyid jiddan, jayyid, maqbul, danrasib berurut adalah 76 orang, 396 orang, 357 orang dan 32 orang. Santri yang termasuk dalam kategori rasib yang akan mengikuti program takmiliadalah sebanyak 32 orang santri.
Bagi santri yang mengikuti program takmili, nantinya akan mengikuti bimbingan belajar di Gontor dua selama 3 bulan yang akan dimulai ketika Bulan Syawal mendatang. Mengenai jumlah santri yang mengabdi di tiap-tiap tempat adalah untuk Darussalam Gontor 1 sebanyak 90 orang, Gontor 2 sebanyak 48 orang, Gontor 3 sebanyak 45 orang, Gontor 5 sebanyak 80 orang, Gontor 6 sebanyak 52 orang, Gontor 7 sebanyak 41 orang, Gontor 8 sebanyak 15 orang, Gontor 10 sebanyak 17 orang, Gontor 11 sebanyak 5 orang, Gontor Poso sebanyak 17 orang, dan sisal lainnya di ISID, PLMPM, Pondok Alumni, Bebas pengabdian, dan juga untuk programtakmili.
Perbandingan Kelulusan dalam Lima Tahun Terakhir
| |||||
At-Taqdir
|
1427
|
1428
|
1429
|
1430
|
1431
|
Mumtaz
|
90
|
94
|
89
|
91
|
136
|
9,30%
|
10,69%
|
10,11%
|
10,10%
|
13,64%
| |
Jayyid Jiddan
|
75
|
69
|
45
|
77
|
76
|
7,75%
|
7,85%
|
5,11%
|
8,47%
|
7,62%
| |
Jayyid
|
407
|
321
|
331
|
422
|
396
|
42,05%
|
36,52%
|
37,66%
|
46,42%
|
39,72%
| |
Maqbul
|
376
|
367
|
396
|
308
|
357
|
38,84%
|
41,75%
|
45,00%
|
33,88%
|
35,81%
| |
Rasib
|
20
|
28
|
19
|
11
|
32
|
2,38%
|
3,19%
|
2,15%
|
1,21%
|
3,21%
| |
Jumlah
|
968
|
879
|
880
|
909
|
997
|
Muaskar Sarjana ISID
Pemantapan dan juga pemahaman kepondokmodernan bagi seluruh alumni yang selesai dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) tahun ini diadakan kembali. Acara yang disebut juga dengan Muaskar atau juga Daurah Tadribiyah tersebut, merupakan program tahunan yang diadakan oleh lembaga pendidikan Pondok Modern Darussalalam Gontor guna memfasilitasi para alumni dalam bergerak sebagai alumni yang matang.
Acara ini berlangsung selama 10 hari dan mengambil lokasi di Wisma Darussalam (Wisda) terhitung mulai tanggal 9-19 Agustus, dengan diikuti oleh 52 orang dan dimulai dengan materi Kepondokmodernan yang disampaikan oleh Bapak Pimpinan KH. Hasan Abdullah Sahal.
Acara ini, langsung dikordinir oleh panitia Muaskar Al Ustadz Dr. Nur Hadi Ihsan, MIRKH yang juga selaku Direktur KMI, Al Ustadz H. Imam Awaluddin, MA serta Al Ustadz Drs. H. Haryanto Abdul Jalal. Acara yang di mulai sejak pagi hari ini, berisikan berbagai kegiatan yang sangat padat untuk setiap harinya. Kegiatan itu antara lain, penjelasan dan preaktek membaca Ma’tsurat oleh Dr Kholid Muslih, penulisan resume, bimbingan Akidah, bimbingan membaca Alquran, diskusi, manajeman KMI dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menghadirkan pemateri handal di bidangnya.
Kegiatan harian dimulai sejak Pukul 02.00 dimulai dengan Qiyamullail/tahajud bersama yang dilanjutkan dengan sahur serta olahraga. “Seluruh peserta merupakan alumni yang telah menyelesaikan S1 di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) dan juga alumni dari pondok cabang” kata Al Ustadz M. Hatta Fahamsyah, salah satu Sekertaris Pimpinan, Jumat (28/08) lalu.
Ia juga menambahkan Daurah Tarbiyah ini diikuti oleh Guru Putra angkatan IX 2010 dan akan diadakan setiap tahunnya dalam rangka pembekalan keterampilan hidup para Asatidz s1, membangun Ukhuwah Islamiyah, Memperluas wawasan, Tajdidun Niah, memahami tentang kepondokmodernan dan juga diharapakan peserta termotivasi untuk bisa mengabdi di PMDG serta juga mampu dalam bekerjasama dalam sebuah tim.
Seluruh peserta dalam kegiatan ini, juga diberikan tata tertib sesuai dengan alam pendidikan pondok modern seperti masalah disiplin jama’ah, disiplin sesi kuliah, olahraga, asrama atau tempat tinggal, perizinan dan juga sanksi. Dalam hal ini juga, setiap peserta dituntut untuk menciptakan suasan kamaryang relegius seiring dengan semangat Bulan Ramadhan. Kegitan ini juga, selalu diisi dengan berbagai materi yang berbeda untuk setiap harinya dengan melibatkan Guru-guru senior Pondok Modern Darussalam Gontor dan juga para pakar ahli yang didatangkan dari luar seperti tim KPI Surabaya dan juga pakar-pakar lainnya sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan dibahas dalam kegiatan tersebut. Sementara itu, penutupan acara ini, dengan mengikuti Acara Khataman Siswa Akhir dan Yudisium Kelulusan Siswa Akhir KMI 2010.
Gontor Adakan Buka Puasa Bersama Masyarakat Sekitar
Sebagai salah satu perealisasian orientasi kemasyarakatan, dan untuk menyambung ukhuwah islamiyah di Bulan Ramadhan, Pondok Modern Darussalam Gontor mengadakan buka puasa bersama dengan sejumlah masyarakat sekitar Gontor dan juga wali santri Siswa Akhir KMI 2010. Acara yang merupakan kegiatan tahunan pondok ini diadakan pada, Rabu (20/8) lalu, yang bertepatan dengan 10 Ramadhan 1432 H. Kepanitian yang dimotori oleh Al Ustadz Drs H Sutrisno Ahmad dan para asatidz senior lainnya tersebut, juga di hadiri oleh tokoh masyarakat dan juga beberapa instansi yang berlokasi di Kota Ponorogo.
Dalam kesempatan itu,, seluruh tamu dan juga wali santri yang diundang memadati kawasan kampus Pondok Modern sehari sebelum acara dimulai. Acara yang merupakan acara pertama sebelum Yudisium Siswa Akhir KMI 2010 ini, mendatangkan Dirut utama Perseroan Terbatas (PT) Perusahaan Listrik Negara (PLN), Bapak Dahlan Iskandar, dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa suatu negara dikatakan akan makmur jika sistem listriknya maju dan berkembang. Pihak PLN juga memperkenalkan jenis lampu hemat energi kepada Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sekaligus penyerahan bantuan secara simbolik kepada Bapak Pimpinan KH. Abdullah Syukri Zarkasyi.
Acara yang terselengara atas kerjasama wali santri, bupati, instansi kota Ponorgo, Kapolres, dan juga Telkom berhasil mengumpulkan dana buka puasa bersama senilai Rp 310 juta. dana yang terkumpul tersebut digunakan untuk seluruh persiapan acara buka puasa dan juga ta’jil, serta nasi kotak bagi seluruh tamu yang hadir dengan total pengeluaran Rp 296 juta. “Total dana untuk setiap orangnya adalah senilai Rp 17 ribu,” tegas Al Ustadz Ahmad Baihaki, salah satu staf Sekertaris Pimpinan, Jum’at (28/8) lalu.
Adapun tamu yang status Very Important Person (VIP) berjumlah sebanyak 500 orang, yang terdiri dari utusan instansi pemerintah di Ponorogo serta beberapa tokoh masyarakat. Adapun untuk masyarakat sekitar, Panitia Buka Bersama membagikan satu kupon untuk satu kepala keluarga. “Kupon-kupon itu nantinya, digunakan pada saatu pengambilan ta’jil dan juga nasi yang telah di siapkan oleh panitia di zone-zone pintu masuk. Sedangkan tamu-tamu VIP tersebut mendapatkan tempat khusus di sebelah selatan Balai Pertemauan Pondok Modern (BPPM) tepatnya di depan Gedung Alighar. Acara yang di buka langsung oleh Bapak Pimpinan Al Ustadz Abdullah Syukri Zarkasyi tersebut berlangsung sesuai dengan lancar walaupun adanya sedikit hujan yang turun sesaat sebelum pelaksanaan acara dimulai.
Menteri Hal Ehwal Ugama Brunei kunjungi PMDG
Setelah terpilihnya menjadi Menteri Agama, dan juga sebagai salah satu program kerja diawal kursi kepemimpinan, Menteri Hal Ehwal Ugama Negeri Brunai Darussalam Pengiran Dato’ Seri Setia Dr. Haji Mohammad Bin Pangiran Haji Abd. Rahman mengadakan kunjungan ke Pondok Modern Darussalam Gontor beberapa waktu yang lalu, Sabtu (07/08).
Kunjungan yang merupakan kunjungan pertamakali itu, disambut dengan hangat oleh bapak Pimpinan Al Ustadz Abdullah Syukri Zarkasyi. Kunjungan singkat itu, dilangsungkan di Balai Pertemuan Gedung Rabithoh, beserta rombongan sekitar pukul11.30 WIB. Dalam Sambutannya Al Ustadz Abdullah Syukri Zarkasyi menyampaikan selamat datang di kampus Gontor Satu tamu rombongan. Rombongan yang juga diikuti oleh Duta Besar Brunei Darussalam untuk Indonesiatersebut dihadari oleh sekitar 600 santti kelas lima yang mukim ketika Ramadhan.
Dalam kesempata itu, Menteri Hal Ugama Brunei Darusssalam menyampaikan akan pentingnya pendidikan yang berbasis islami, ia juga menambahkan bahwa Gontor merupakan lembaga pendidikan yang sangat baik dan besar. Dalam lawatannya, menteri beserta para romobongan juga mengunjungi Pondok Modern Darussalam Putrisatu, Mantingan,serta turut menghadiri “Islamic Economic Festival dan Ekspo Halal Meeting” yang berlangsung di Jakarta.
Diharapkan hasil dari kunjungan dan lawatan kerja tersebut akan dapat dirumuskan dan dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan bagi dua negara.
Ujian Tulis
Tak terasa ujian tulis telah hampir selesai, mengakhiri satu bulan penuh ujian. Dimulai dari ujian lisan, selama sepuluh hari, diselingi beberapa hari libur, diteruskan ujian tulis, lengkap sudah ujian berjalan selama satu bulan di Gontor.
Suasana ujian tulis adalah suasana yang sakral: ujian ini bagi semuanya, setiap penghuni pondok memiliki ujiannya masing-masing.
Dimulai dari bangun pagi, yang menjadi lebih awal, karena waktu yang lebih banyak untuk belajar diperlukan, para santri memulai kegiatan. Setelah shalat subuh dan membaca Al-Qur’an, buku pelajaran kembali dipegang di tangan, ke mana pun, kapan pun.
Pukul tujuh kurang lima menit, bel berdentang serentak di seluruh penjuru Darussalam. Ujian dimulai. Tidak ada contek-mencontek, karena ujian di Gontor adalah suatu hal yang sakral. Dengan segala daya dan upaya, para santri menjawab soal ujian, sesuai kemampuan mereka. Bagi siapa yang telah mempersiapkan dirinya, tentu akan tenang menghadapi kertas soal yang mulai dibagikan para guru pengawas. Sebaliknya, yang kurang persiapannya, entah dia akan ketakutan melihat soalnya, kaget, kecewa, atau bahkan putus asa, menyesali kelalaiannya.
Ujian tulis memiliki warna tersendiri di Gontor. Warna yang muncul setiap enam bulan sekali, menciptakan miliu pendidikan khas Gontor bagi para santri.
Suasana ujian tulis adalah suasana yang sakral: ujian ini bagi semuanya, setiap penghuni pondok memiliki ujiannya masing-masing.
Dimulai dari bangun pagi, yang menjadi lebih awal, karena waktu yang lebih banyak untuk belajar diperlukan, para santri memulai kegiatan. Setelah shalat subuh dan membaca Al-Qur’an, buku pelajaran kembali dipegang di tangan, ke mana pun, kapan pun.
Pukul tujuh kurang lima menit, bel berdentang serentak di seluruh penjuru Darussalam. Ujian dimulai. Tidak ada contek-mencontek, karena ujian di Gontor adalah suatu hal yang sakral. Dengan segala daya dan upaya, para santri menjawab soal ujian, sesuai kemampuan mereka. Bagi siapa yang telah mempersiapkan dirinya, tentu akan tenang menghadapi kertas soal yang mulai dibagikan para guru pengawas. Sebaliknya, yang kurang persiapannya, entah dia akan ketakutan melihat soalnya, kaget, kecewa, atau bahkan putus asa, menyesali kelalaiannya.
Ujian tulis memiliki warna tersendiri di Gontor. Warna yang muncul setiap enam bulan sekali, menciptakan miliu pendidikan khas Gontor bagi para santri.
Karakter Guru dan Petani
Guru yang baik adalah seorang petani.
Beberapa tahun yang lalu, almarhum Ustadz Ali Sarkowi, berkata bahwa agar murid tidak dianggap sebagai gelas yang kosong, yang kemudian kita isi dengan air.
Gelas yang terus menerus diisi dengan air pada akhirnya akan tumpah, dan menjadi kosong lagi.
Maka, anggaplah murid sebagai pohon. Pohon itu akan tumbuh terus menerus. Setelah tiba masa panen, ia akan berbuah. Buahnya akan bermanfaat bagi siapa yang menginginkannya. Buah itu akan jatuh ke tanah, menciptakan bibit-bibit pohon baru. Demikian seterusnya.
Kita, guru, adalah petani pohon itu. Tugas kita menyemaikan pohon itu hingga berbuah, dan tumbuh menjadi pohon yang mandiri.
Tanaman, pohon, yang tidak pernah digubris oleh petaninya akan mati. Kalaulah ia tumbuh, pertumbuhannya akan terganggu. Akan dijadikan sasaran empuk hama-hama kehidupan. Ia tidak akan berbuah, hanya akan menjadi ilalang kering yang menjadi sampah berikutnya.
Perhatian guru terhadap murid, dalam hal sekecil apapun, adalah besar pengaruhnya. Berangkat dari keinginan tulus seorang guru yang ingin menjadikan muridnya manusia sempurna, yang bisa menggunakan seluruh potensi kemanusiaannya. Itulah guru yang baik, seorang petani yang menanam pohon-pohon kehidupan.
Beberapa tahun yang lalu, almarhum Ustadz Ali Sarkowi, berkata bahwa agar murid tidak dianggap sebagai gelas yang kosong, yang kemudian kita isi dengan air.
Gelas yang terus menerus diisi dengan air pada akhirnya akan tumpah, dan menjadi kosong lagi.
Maka, anggaplah murid sebagai pohon. Pohon itu akan tumbuh terus menerus. Setelah tiba masa panen, ia akan berbuah. Buahnya akan bermanfaat bagi siapa yang menginginkannya. Buah itu akan jatuh ke tanah, menciptakan bibit-bibit pohon baru. Demikian seterusnya.
Kita, guru, adalah petani pohon itu. Tugas kita menyemaikan pohon itu hingga berbuah, dan tumbuh menjadi pohon yang mandiri.
Tanaman, pohon, yang tidak pernah digubris oleh petaninya akan mati. Kalaulah ia tumbuh, pertumbuhannya akan terganggu. Akan dijadikan sasaran empuk hama-hama kehidupan. Ia tidak akan berbuah, hanya akan menjadi ilalang kering yang menjadi sampah berikutnya.
Perhatian guru terhadap murid, dalam hal sekecil apapun, adalah besar pengaruhnya. Berangkat dari keinginan tulus seorang guru yang ingin menjadikan muridnya manusia sempurna, yang bisa menggunakan seluruh potensi kemanusiaannya. Itulah guru yang baik, seorang petani yang menanam pohon-pohon kehidupan.
Dephut Sumbang 500 Pohon Jati untuk Gontor
GONTOR — Dirjen Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan (Dephut), Dr. Ing. Ir. Hadi Dariyanto, DEA, hadir dalam acara WorkshopBaitu-l-Mal wa-t-Tamwil (BMT) mewakili Menteri Kehutanan (Menhut), H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. yang tidak bisa datang, pagi ini, Ahad (11/7). Kedatangan tamu yang menggunakan helikopter tersebut disambut Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor di Kantor Pimpinan. Dalam kesempatan ini, secara simbolis Dephut menyerahkan sumbangannya ke Gontor berupa 500 batang pohon jati, yang diterima langsung oleh Pimpinan Pondok, Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA.
Sementara itu, Workshop BMT ini diselenggarakan di Aula Rabithah Pondok Modern Darussalam Gontor dengan mengangkat tema “Memberdayakan Potensi Ekonomi Alumni”. Acara berlangsung selama dua hari berturut-turut, Sabtu-Ahad, 10-11 Juli 2010. Adapun para peserta yang hadir merupakan perwakilan IKPM-IKPM Cabang di seluruh Indonesia yang berjumlah 83 cabang. Panitia juga mengundang praktisi, pemerhati ekonomi Islam dari para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor baik putra maupun putri.
Dalam acara ini, Menteri Koperasi dan UKM RI Dr. H. Syarifuddin Hasan, SE, MM, MBA, juga direncanakan hadir, Sabtu (10/7) kemarin, untuk membawakan tema “Memantapkan Gerakan Koperasi dalam Dinamika Perubahan Global”, namun ternyata beliau berhalangan hadir. Sedangkan Dr. Ing. Ir. Hadi Dariyanto, DEA juga bertindak selaku nara sumber menggantikan Menhut dengan tema “Alumni dan Peluang Usaha Hutan Tanaman Rakyat (HTR)”, Ahad (11/7). Selain Dirjen Bina Produksi Kehutanan Dephut tersebut, pembicara lainnya adalah H. Nuruddin Umar, S.Ag., pendiri dan pelaksana KJKS Walaba Pare Kediri, bersama H. Abdul Majid, telah membawakan tema “Sistem dan Produk Lembaga Keuangan Syariah”, sehari sebelumnya, Sabtu (10/7).
Pada hari yang sama, Sabtu (10/7) malam, tema bertajuk “Sistem dan Manajemen Pengelolaan BMT” telah disampaikan Dra. Mursyidah Rambe, pengurus BMT Beringharjo. Sedangkan “Potensi Usaha Penanaman Jati Unggul Nasional (JUN)” dibawakan oleh Ir. Hariyono Soeroso, M.S., pengurus Koperasi Wanabakti Nusantara Jakarta, Unit Bagi Hasil, Ahad (11/7) ini. Sebelum acara penutupan, panitia menggelar penandatanganan MoU dengan Koperasi Wanabakti Nusantara Jakarta dalam Usaha Penanaman Jati Unggul Nusantara. shah wa
Ujian Syafahi Masuki Gelombang II
GONTOR — Ujian Tahriri (ujian tulis-red) Akhir Tahun kian mendekati hari H. hal ini ditandai dengan semakin berkurangnya masa Ujian Syafahi (ujian lisan-red) Akhir Tahun. Pasalnya, Ujian Syafahi telah memasuki tahap gelombang II dimulai Ahad (11/7) ini. Maksudnya, Ujian Syafahi yang dijadwalkan berlangsung selama 10 hari tersebut telah dijalani setengahnya sejak Senin (5/7) lalu. Dengan demikian, berarti Ujian Syafahi menyisakan lima hari lagi menjelang penyelenggaraan Ujian Tahriri minggu depan, Ahad-Rabu, 18-28 Juli 2010 mendatang.
Memasuki gelombang II ini, terjadi pergantian tugas dalam penyelenggaraan Ujian Syafahi. Namun, ketentuan ini hanya berlaku untuk siswa kelas 6 KMI sebagai pembantu Panitia Ujian Akhir Tahun. Bagi mereka yang menjadi penguji bersama asatidz pada gelombang I digantikan siswa kelas 6 lainnya yang sebelumnya mendapatkan tugas lain dan sebaliknya. Sedangkan para asatidz tetap pada tugasnya masing-masing, baik sebagai penguji maupun bertugas di bagian-bagian penting mengenai urusan pondok. shah w
Kunjungi Website Resminya Klik Disini
No comments:
Post a Comment